HUMAS – Lifter muda Rizki Juniansyah sukses meraih medali emas pada multi event olahraga paling bergengsi di dunia yakni Olimpiade pada Jumat 9 Agustus 2024 dini hari.
Salah satu putra terbaik asal Kota Serang tersebut sukses mengalahkan lawan-lawannya pada Olimpade Paris 2024 dengan mencatatkan angkatan 155 kg untuk snatch, 199 kg untuk clean and jerk dengan total angkatan 354 kg.
Angkatan Rizki Juniansyah tersebut sekaligus memecahkan rekor Olimpiade pada angkatan clean and jerk men’s 73 kg, yang sebelumnya dipegang oleh pesaingnya asal Tiongkok, Shi Zhiyong dengan catatan 198 kg.
Usai Rizki Juniansyah meraih medali emas Olimpiade Paris 2024, ia berpesan agar Rizki tidak sombong ataupun takabur, dan tetap membumi.
“Ayah berpesan agar Rizki jangan sombong, jangan takabur, tetap membumi. Saya rasa Rizki tidak punya sifat itu. Serta tetap berlatih dengan keras, karena ke depan juga dia harus langsung berlaga di PON. Serta persiapan menghadapi SEA Games,” katanya.
Sebagai orang tua sekaligus pelatih pribadi Rizki Juniansyah, Mohamad Yasin terharu hingga tak sanggup menahan tangisnya, usai sang putra sukses mengibarkan Bendera Merah Putih pada kancah Olimpiade.
“Saya gembira tak terkirakan, saya selaku orang tua dan pelatih tentu tidak bisa berkata-kata lagi. Masyarakat Kota Serang, Banten, Indonesia, terutama induk organisasi PABSI dan masyarakat angkat besi merasa senang tak terhingga,” ujarnya.
Alasannya, raihan medali emas Olimpiade yang dipegang Rizki Juniansyah menjadi sejarah pertama bagi Indonesia di ajang multi event olah raga tertinggi itu.
“Sejarah, pertama kali bahwa di event tertinggi olah raga Olimpiade, indonesia dapat meraih medali emas. Ini sejarah,” ucap pria yang akrab disapa Ayah ini.
Selain itu, Yasin juga meminta kepada pemerintah daerah, khususnya Pemkot Serang maupun Pemprov Banten agar memfasilitasi GOR khusus untuk latihan angkat besi di Kota Serang.
“Dengan adanya GOR untuk angkat besi atau sasana, kita akan lebih mudah untuk mencari bibit angkat besi lainnya. Sehingga bisa menampung mereka dan mengarahkan di base camp latihan. (Sasana) yang ada sekarang kan terbatas, yang ada sekarang cuma 15 atlet saya sudah tidak kebagian besi,” tuturnya.
Rizki Juniansyah yang belum lama ini menginjak usia 21 tahun ini berasal dari keluarga atlet angkat besi. Bahkan sang ayah, Mohamad Yasin merupakan mantan atlet angkat besi nasional era 1983-1993.
Begitu pula dengan sang ibu, Yeni Rohaeni yang juga merupakan salah satu mantan atlet angkat besi asal Banten.
Perlu diketahui, Rizki Juniansyah pun saat ini mencatatkan atlet Indonesia termuda yang meraih medali emas Olimpiade, menggeser Susi Susanti. Raihan medali emas Rizki Juniansyah sekaligus menjadi kado terbaik pada HUT ke 17 Kota Serang.*